Riuh... gaduh,
Orang-orang dengan intelektual berkelakar,
Menguap...
Membaui ruangan
Suara-suara, tawa-tawa, teriakan-teriakan
Genderang perang ditabuh,
Ludah terlontar tanamkan kekuasaan,
Toleransi alat lupa kesalahan,
Sekutu, lawan
Tumpah jadi satu, saling berjabatangan
Itulah pertarungan yang sesungguhnya, bersama-sama mengisi kehidupan. Nice poems Eden.
BalasHapusmakasih mbak...
BalasHapusaduh agak lelet nih pake hp, kapan ketemu warnet.
pertarungan yang tak jelas awal dan akhirnya! sebuah protes dalam tulisan! kerennnn
BalasHapusmereka tanpa disadari telah merencanakan..semua terjadi karena keinginan, tapi keinginan yang tersembunyi dan menakutkan..
BalasHapusGa di Jakarta, ga di Sidoarjo, semua pada bertarung. Uang? Kekuasaan? atau....?!
BalasHapusKbr baik?
jakarta oh jakarta
BalasHapus