Aku berjalan gontai tak berani memandang
Mataku terlalu hina, katanya...
Untuk bercakap pandang.
Duh Gusti,
Mengapa begitu banyak "tuhan"
menghakimi...
di jalan, di rumah, di kampus dan terminal
Bahkan di mall pun tak luput
"tuhan" menghardik dengan lantang
Duh Gusti,
Mengapa begitu banyak "tuhan - tuhan"
menghakimi Aku,
Terlebih setelah "tuhan - tuhan" itu tahu
Aku hanya perempuan,
ya hanya perempuan.
Mataku terlalu hina, katanya...
Untuk bercakap pandang.
Duh Gusti,
Mengapa begitu banyak "tuhan"
menghakimi...
di jalan, di rumah, di kampus dan terminal
Bahkan di mall pun tak luput
"tuhan" menghardik dengan lantang
Duh Gusti,
Mengapa begitu banyak "tuhan - tuhan"
menghakimi Aku,
Terlebih setelah "tuhan - tuhan" itu tahu
Aku hanya perempuan,
ya hanya perempuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar