8 Mar 2009

hanya masalah waktu

aku dan kamu terpisah oleh selembar benang,

aku di jalanan,

kamu di senayan.

merah mata tak lagi air, tapi darah,

ku peluk tubuh menggigil upik,

"pa, botol isi beras, yang buat ngamen

jatuh di jalan waktu razia"

aku asah pisau - tajam

ku mainkan bayang wajah yang terpantul dari kilatnya,

muak makin menohok.

kamu busai bibir seharum gula-gula,

kamu buat masalah mudah, menjadi

rumit dengan birokrasi,

kamu sulap perkara tidak pernah ada,

kamu berpidato tanpa cela.

aku resah menunggu saatku,

waktu dimana Tuhan pertemukan

antara aku dan kamu,

bergetar tubuh ini terasa nikmat,

saat pisauku menancap lehermu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar