hidupku bukan pabrikan yang berjalan rutin setiap hari,
kau pikir, hanya kau yang menghirup udara di ruangan ini
aku bermetamorfosis dari robot
program adalah musuh,
musuh adalah siapa saja tapi juga bukan siapa-siapa,
aku menyelusup pada tubuh dewi kali,
dengan kebencian ku hancurkan peradaban,
kutiupkan aroma magis kekuasaan,
ahh...harum dan nikmat.
ku lihat bidadari tersesat,
dengan jalan berjingkat-jingkat
putih, hitam tak berdaya,
sang bidadari menunggu fajar,
sesekali kuraba tanduk yang meruncing,
terpicing-picing menghindari temaram bulan,
sebentar lagi aku akan mengoyaknya
pelan-pelan.
sabar, dan hadapi saja dengan senyum, bukankah hidup untuk selalu mencari pencerahan...
BalasHapusmembacamu...
BalasHapussalam kenal..
suryaden; makasih...tapikan kadang kesabaran orang ada batasnya, sekarangpun masih belajar sabar. makasih ya udah mau mampir.
BalasHapussehelai daun; salam kenal juga, makasih.
Rutinitas kadang membuat jenuh
BalasHapustapi tanpa rutinitas jiwa rasanya juga sepi
gak ada kegiatan pasti
yang mengharuskan kita berbuat harus
Adalah aku sang bidadari tersesat dalam jiwa baru ini. Hehehe, intermezo ya mbak eden. Terus semangat berkarya. Senang membaca puisi ini. Segala endapan tentang rasa dari kehidupan ini, itu saya sukai.
BalasHapuswah, dalam banget maknanya
BalasHapussalam kenal mbak, jgn lupa dikomen balek
wedew bgs bgt, kpn y sayah bs bwt sbagus gt, ajarin donk...
BalasHapusmakasih itik bali, newsoul, nyubi dan polar...
BalasHapuspolar; jangan kebanyakan muji, aku otodidak...aku tunggu kritik dan saran atau yang lainnya.
thx
Sesungguhnya bukan kesabaran yang ada batasnya, melainkan akal dan hati yang terbatas untuk bisa menilai yang lebih...
BalasHapussekedar pemahaman yang ku punya!!!
tetapi, yach tetap senangatttt...
aku yakin pasti bisa
hallo...
BalasHapusyach sprti yang byk org blang
msih byk yg akn membri dorngan dblakang kta, smangttt!!!!
kamu memang jago bermain kata,
BalasHapusaku mencium aroma kebencian / dendam atau apalah itu..di setiap puisi mu..
teruslah ungkapkan dgn bahasamu sendiri, mngkn inilah 'pembebasan' dirimu pd setiap rutinitas hidupmu..
sukses buat Linda.
^_^
wah mbak tisti, aku pandai silat lidah dunk...
BalasHapusmakasih udah mau main ke blog aku, di tunggu kedatangan berikutnya.
Kadang aku mau menulis apa untuk mengomentari sebuah tulisan sastra, karena sastra adalah keindahan dan kelembutan tapi juga sebuah kekuatan yang dahsyat untuk merubah hidup, salam
BalasHapusSalam kenal, :)
BalasHapusditunggu kedatangannya di Blog dot com ku yang Gratis!
Salam blogger