7 Apr 2008

Aku, perempuan



Aku terlahir sebagai perempuan,
aku bingung memposisikan diri
apakah aku harus senang, bahagia atau mengutuk diri

Entah aku bingung apa yang harus dilakukan
aku lebih memilih untuk duduk disudut kamar,
aku menikmati hisap demi hisap
hembusan rokokku,
aku biarkan asap memenuhi paru - paru dan
setiap jengkal kamar

perlahan bau mesum sate menyergap...
aku larut dan menciut dalam asa,
aku bagai dian yang padam,
aku membayangkan menelan air liurmu
dan dadamu menekan punggungku...
aku tak mampu berpikir dengan otak yang minim
moral...! apakah masih berlaku
perlahan nafasmu memburu
panas sekali rasanya dada ini,
pusing dan keinginan membuncah terus menohok-ku
muntah...

bulir peluh menitik perlahan...
kau belum mau melepas pagutan itu,
aku makin jengah dengan keadaanku
dan kau katakan "aku sayang kamu"

Aku bingung dengan posisiku,
apakah seperti ini, cinta?
haruskah aku memungut tiap bulir spermamu
haruskah aku mencium kakimu,
dan berterimakasih 'atas sayang itu'.

Terlalu panas otakku untuk berpikir
lelah rasanya tubuh ini terus menggeser definisi
aku kalah, mundur dan mengalah
terimakasih atas sayang itu
terimakasih atas sperma itu
dan terimakasih atas 'pelajaran moral itu'
aku belajar berpikir menggunakan otakku

*Aku persembahkan dengan cinta untuk sahabatku


Tidak ada komentar:

Posting Komentar