Tuhanku, adalah akal yang maha tinggi derajatnya. Eeit... jangan jangan salah menerka ya, yang aku maksud adalah bahwa Tuhan itu merupakan zat atau energi akal maha tinggi - intelegensi tak terbatas-. bagi Tuhan bukanlah hal yang sukar untuk menciptakan dunia atau kehidupan dalam sebuah telur.
kita sebagai mahluk Tuhan terbentuk dari energi. Prinsip energi sendirikan tidak dapat diciptakan (kecuali oleh Tuhan) dan tidak dapat dimusnahkan, hanya dapat bergerak dan berubah wujud. sudah sepantasnyalah kita sebagai mahluk Tuhan yang terbentuk dari energi dan mendapat bonus otak dengan akalnya, seharusnya mampu mengendalikan energi semaksimal ungkin.
Jangan pernah biarkan diri kita merasa rendah dari orang lain, karena pada prinsipnya kita dengan mahluk lain adalah sama tidak ada yang lebih rendah ataupun lebih tinggi.
Kita, manusia mahluk sosial yang mempunyai kesamaan dan terikat satu sama lain karena kita dicipta oleh Tuhan dari "adonan" yang sama. Kita mempunyai benang penghubung nurani yang pastinya semua orang juga telah dilengkapi perangkap tersebut oleh Tuhan.
Jangan sekali - kali kita "mencubit" orang lain, karena pada hakekatnya "cubitan" tersebut akan kembali memantul pada kita, ya karena itu tadi bahwa kita mempunyai benang penghubung nurani. Kita tidak perlu menjadi orang yang baik agar tidak menyakiti sesama, seperti penokohan Jamie dalam a walk to remember, yang kita perlukan hanyalah sikap pengertian dan saling menghormati hak - hak orang lain. itu saja! ya... itu saja sudah lebih dari cukup karena pada dasarnya kita manusia, bukan malaikat yang memang "diprogramkan" demikian oleh Tuhan.
Ingat pesan tulisan pada batu berukir emerald (3000 sm), "seperti diatas, begitu juga dibawah. Seperti didalam, begitu juga diluar" nah... dengan kita mengingat prinsip tersebut bahwa pada hakekatnya kita satu kesatuan, segala sesuatu yang kita perbuat akan berdampak pada kita dan sekitarnya, maka marilah kita menjadi manusia yang menghormati diri sendiri dan menghormati orang lain.
kita sebagai mahluk Tuhan terbentuk dari energi. Prinsip energi sendirikan tidak dapat diciptakan (kecuali oleh Tuhan) dan tidak dapat dimusnahkan, hanya dapat bergerak dan berubah wujud. sudah sepantasnyalah kita sebagai mahluk Tuhan yang terbentuk dari energi dan mendapat bonus otak dengan akalnya, seharusnya mampu mengendalikan energi semaksimal ungkin.
Jangan pernah biarkan diri kita merasa rendah dari orang lain, karena pada prinsipnya kita dengan mahluk lain adalah sama tidak ada yang lebih rendah ataupun lebih tinggi.
Kita, manusia mahluk sosial yang mempunyai kesamaan dan terikat satu sama lain karena kita dicipta oleh Tuhan dari "adonan" yang sama. Kita mempunyai benang penghubung nurani yang pastinya semua orang juga telah dilengkapi perangkap tersebut oleh Tuhan.
Jangan sekali - kali kita "mencubit" orang lain, karena pada hakekatnya "cubitan" tersebut akan kembali memantul pada kita, ya karena itu tadi bahwa kita mempunyai benang penghubung nurani. Kita tidak perlu menjadi orang yang baik agar tidak menyakiti sesama, seperti penokohan Jamie dalam a walk to remember, yang kita perlukan hanyalah sikap pengertian dan saling menghormati hak - hak orang lain. itu saja! ya... itu saja sudah lebih dari cukup karena pada dasarnya kita manusia, bukan malaikat yang memang "diprogramkan" demikian oleh Tuhan.
Ingat pesan tulisan pada batu berukir emerald (3000 sm), "seperti diatas, begitu juga dibawah. Seperti didalam, begitu juga diluar" nah... dengan kita mengingat prinsip tersebut bahwa pada hakekatnya kita satu kesatuan, segala sesuatu yang kita perbuat akan berdampak pada kita dan sekitarnya, maka marilah kita menjadi manusia yang menghormati diri sendiri dan menghormati orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar