20 Apr 2009

laki-laki kecil

lorong-lorong gelap Jakarta
paradoks bersetubuh dengan kepalsuan,
tangan-tangan menggapai,
manusia, anjing, kucing, tikus dan kecoa hidup
dalam satu wadah - kumuh.

debu saling silang dengan asap kendaraan,
mereka berupaya saling menunjukan taring,
pada celah gang buntu,
laki-laki kecil kumal mencibir sinis pada dunia,
"aku hanya butuh lem ini!"

mengapa hitam harus kelam?
dan putih terlalu jijik membagi ruang,
laki-laki kecil makin larut,
kini telah berselingkuh...
kedua tangan mengelus diantara selangkangan
"sudah cukup, jangan katakan aku tidak bermoral,
aku tidak merugikan kalian!".

5 komentar:

  1. wew anak siapa tuh...hehehe..

    tak ada yang peduli dengan mereka, hanya nasib saja yang masih bertahan bersama harapan masa depan..

    BalasHapus
  2. amiiin...
    moga mereka bisa tetap bertahan.

    BalasHapus
  3. anak2 yang terbuang..
    coba bersandar pada malam
    yg tak kunjung beri harapan...

    BalasHapus
  4. aku kok agak dong dong ya sama puisi
    kalo gak salah artinya
    penyesalan seorang lelaki yang berselingkuh
    bener gak?

    BalasHapus
  5. Tisti; moga aja mereka tetap bertahan dalam kerasnya jakarta. makasih udah mau mampir di blog aku dan makasih banget udah mau kasih koment...tak tunggu saran dan kritiknya.

    Itik bali; maksudnya bukan tentang perselingkuhan...aku bilang laki-laki kecil sebagai kata ganti anak kecil, mengapa? karena mereka dituntut harus mampu menghidupi diri sendiri...dan aku bilang mengapa gelap harus kelam, karena ada 'golongan tertentu' yang mengatakan mereka tidak bermoral, bla bla bla... ngertikan maksudnya.

    ditunggu kritik dan saran berikutnya, makasih udah mau mampir.

    BalasHapus